Makassar, allnatsar.id – Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar berhasil mengevakuasi seorang balita berusia tiga tahun bernama Nurul Alfifa yang terpisah dari teman-temannya saat bermain di kawasan Jl. Nuri Baru Lorong 14, Kelurahan Bonto Rannu, Kecamatan Mariso, Selasa siang (26/8/2025).
Balita tersebut ditemukan dalam kondisi hidup, sadar, dan bernapas normal tanpa mengalami luka atau memar serius. Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu dan ambulans, sebelum korban akhirnya diamankan di lokasi yang lebih aman dengan pengawasan warga sekitar.
Pelapor di lapangan, Rusdi Kasitrantip, memastikan kondisi korban stabil. “Alhamdulillah anaknya selamat dan segera diamankan agar tidak kembali tersesat. Tanggap cepat BPBD sangat membantu,” ungkapnya.
Imbauan Edukatif dari BPBD
Komandan Regu BPBD Kota Makassar, Sudirman, menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pengingat bagi orang tua untuk lebih waspada. Anak-anak, terutama balita, mudah kehilangan arah saat bermain sehingga berisiko tersesat atau mengalami bahaya lain.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Dr. Fadli Tahar, SE., MM., menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam menjaga keselamatan anak-anak.
“Kami bersyukur korban dapat ditemukan selamat. Namun, kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bahwa pengawasan terhadap anak tidak boleh lengah. BPBD tidak hanya bertugas saat terjadi bencana besar, tetapi juga hadir untuk memastikan keselamatan warga dari berbagai situasi darurat. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dan selalu waspada, khususnya terhadap anak-anak yang masih balita,” ujarnya.
Lebih lanjut, BPBD Kota Makassar mengimbau beberapa langkah pencegahan, antara lain:
1. Selalu awasi anak-anak saat bermain, jangan biarkan mereka tanpa pendamping.
2. Pilih lokasi bermain yang aman, jauh dari kanal, sungai, maupun jalan raya.
3. Libatkan warga sekitar untuk saling menjaga dan memperhatikan anak-anak di lingkungan masing-masing.
4. Segera laporkan ke BPBD atau aparat setempat apabila ada anak yang hilang atau situasi berisiko.
“Keselamatan anak adalah prioritas kita bersama. Pencegahan dan pengawasan sejak dini jauh lebih penting daripada penanganan saat darurat terjadi,” tambah Dr. Fadli Tahar.
Kolaborasi Warga dan Aparat
Kasus ini menunjukkan bahwa kerja sama antara warga dan BPBD sangat penting. Respons cepat masyarakat yang melaporkan kejadian membuat proses pencarian lebih efektif dan korban bisa segera ditemukan.
Dengan adanya evakuasi ini, BPBD Kota Makassar menegaskan komitmennya tidak hanya dalam penanganan darurat, tetapi juga dalam menguatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan demi keselamatan anak-anak di ruang publik.