Makassar, allnatsar.id – Aksi demonstrasi yang digelar di depan Kantor DPRD Kota Makassar berakhir ricuh dan memicu kebakaran hebat di gedung DPRD, Jumat (29/8) malam sekitar pukul 21.00 WITA. Api hingga berita ini diturunkan masih sulit dipadamkan, meski petugas gabungan terus berupaya melakukan pemadaman.
Kronologi Kejadian
Kericuhan bermula saat massa aksi yang melakukan unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Makassar memanas. Situasi tak terkendali menyebabkan kebakaran besar yang melanda gedung utama DPRD. Kobaran api cepat membesar dan menjalar ke seluruh bagian bangunan, hingga mengakibatkan kerusakan berat.
Sejumlah peserta aksi dan masyarakat di sekitar lokasi ikut terdampak. Beberapa di antaranya mengalami luka akibat terjebak dalam gedung yang terbakar maupun karena berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai atas.
Korban Jiwa dan Luka
Berdasarkan laporan resmi BPBD Kota Makassar, hingga pukul 00.30 WITA, tercatat:
-
Meninggal Dunia: 3 Orang
-
Sarinawati (26), dirujuk ke RS Bhayangkara.
-
Syaiful Akbar (43), dirujuk ke RS Grestelina.
-
Muhammad Akbar Basri (26).
-
-
Luka Berat: 2 Orang
-
Budi Haryadi S (30), koma, dirujuk ke RS Primaya.
-
Heriyanto (28), luka berat akibat melompat dari lantai 3, dirujuk ke RS Grestelina.
-
-
Luka Sedang: 3 Orang
-
Sahabuddin (45), nyeri pinggul akibat melompat dari lantai 2, dirujuk ke RS Hermina.
-
Arif Rahman Hakim (28), terkena lemparan batu, dirujuk ke RS Grestelina.
-
Agung Setiawan (32), nyeri punggung, dirujuk ke RS Hermina.
-
Upaya Penanganan
Tim gabungan dari BPBD Kota Makassar, Damkarmat, Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi, serta relawan SAR dikerahkan untuk menangani situasi darurat. Armada pemadam kebakaran dan tim medis berada di lokasi untuk mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar menyampaikan duka cita mendalam atas korban jiwa yang meninggal dalam peristiwa ini, serta memastikan bahwa BPBD akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan lanjutan, termasuk recovery, bantuan logistik, rehabilitasi, rekonstruksi, hingga trauma healing bagi korban terdampak.
“Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berada di sekitar lokasi kebakaran demi menghindari risiko tambahan,” ujar perwakilan BPBD.
Dampak dan Tindak Lanjut
Gedung DPRD Kota Makassar dipastikan mengalami kerusakan berat akibat kebakaran. Hingga saat ini, belum ada posko darurat yang didirikan, namun BPBD telah menyiapkan langkah pemulihan pascakejadian.
Update perkembangan penanganan akan disampaikan secara berkala oleh BPBD Kota Makassar.