Makassar, allnatsar. id – Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya surat resmi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Korkom Tamalate, yang ditujukan kepada manajemen Myko Hotel Panakkukang.
Dalam surat bernomor IST/B/PP/04/1446 H tersebut, organisasi mahasiswa ini mengajukan permohonan peminjaman pemakaian Ballroom Myko Hotel untuk acara pelantikan pengurus yang direncanakan pada tanggal 22 Mei 2025 Masehi, bertepatan dengan 1446 Hijriah.
Surat permohonan ini menjadi sorotan tajam setelah muncul keluhan dari pihak yang mengaku sebagai bagian manajemen hotel. Menurut sumber tersebut, yang meminta namanya tidak dipublikasikan, praktik semacam ini sudah meresahkan pelaku bisnis di Kota Makassar.
“Cara-cara seperti ini sudah sangat meresahkan pelaku bisnis di kota Makassar,” ujar sumber tersebut kepada media.
Pihak manajemen hotel mengungkapkan bahwa ini bukan sekadar surat permohonan biasa. Ada dugaan bahwa jika keinginan tidak dipenuhi, akan ada ancaman demonstrasi.
“Mereka anak-anak HMI kalau sudah tidak dipenuhi keinginannya, mengancam demo, bahkan bergaya preman menggertak,” lanjut sumber itu ditempat lain. “diduga hotel, restoran dan fasilitas bisnis yang lainnya disurati kemudian dituduh melanggar oleh mereka, yang pada ujungnya meminta fasilitas atau membawa proposal minta bantuan.”
Pengakuan ini melukiskan gambaran bahwa ada pola yang diduga dilakukan oknum organisasi untuk mendapatkan keuntungan dari para pelaku usaha, keluhan seperti ini, mengindikasikan bahwa praktik ini, harus segera dihentikan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak media masih berupaya untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi resmi dari Ketua Umum HMI Cabang Makassar, dan khususnya ketua Korkom Tamalate.
“Tunggu kak sementara dikomunikasikan dibawa sama anak-anak”. Ujar ketua umum HMI Cabang Makassar.
Publik kini menanti bagaimana persoalan ini selanjutnya, semoga koreksi internal terhadap organisasi Himpunan Mahasiswa Islam HMI, utamanya yang ada diwilayah Makassar, bisa berjalan dengan baik.
Disclaimer: Ada kesalahan penulisan dalam berita yang sebelumnya, utamanya pada judul berita.