MAKASSAR, allnatsar.id – Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, Andi Suharmika, menyatakan dukungan penuhnya terhadap rencana pembangunan Stadion Untia yang diinisiasi oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi). Menurutnya, meski baru menjabat dalam waktu singkat, Wali Kota telah menunjukkan langkah konkret dalam merealisasikan stadion bertaraf internasional di Kota Makassar.
“Belum genap satu bulan menjabat, Pak Wali sudah menetapkan lokasi pembangunan stadion di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya. Ini bukti keseriusan beliau dan harapan besar untuk masyarakat,” ungkap Suharmika saat menjadi narasumber dalam podcast Herald.id, baru-baru ini.
Politisi Partai Golkar itu menilai proyek stadion sebagai salah satu program prioritas yang perlu dikawal bersama, baik dalam hal kebijakan anggaran maupun peluang kerja sama dengan pihak swasta atau investor.
“Pak Wali sangat konsen terhadap proyek ini. Saya pernah diskusi langsung dan beliau selalu menegaskan bahwa stadion internasional adalah target utamanya,” tambahnya.
Suharmika juga menyinggung pertemuan Appi dengan calon investor dari Qatar yang sempat beredar di media sosial sebagai sinyal positif, meski hingga kini DPRD belum menerima dokumen resmi atau konsep kerja sama terkait skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Secara teknis belum ada pembahasan detail yang masuk ke DPRD. Tapi prinsipnya, kami di DPR siap mendukung penuh jika konsepnya jelas dan menguntungkan masyarakat,” jelasnya.
Ia turut menyoroti kondisi saat ini, di mana tim kebanggaan Makassar, PSM, harus bermain di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare. Hal ini dinilai cukup membebani suporter karena jarak dan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung tim secara langsung.
“Kalau stadion sudah ada di Makassar, masyarakat tidak perlu lagi keluar kota. Ini bisa menghemat biaya dan waktu, serta menjadi bentuk kebanggaan bagi warga Makassar,” ujarnya.
Andi Suharmika berharap pembangunan Stadion Untia dapat segera terealisasi dan menjadi fasilitas olahraga yang tidak hanya mendorong prestasi, tetapi juga memperkuat identitas dan semangat warga Kota Makassar.
“Ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga soal akses hiburan, ekonomi lokal, dan kebanggaan kota,” tutupnya.