allnatsar.id – Kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia menandai babak baru dalam hubungan diplomatik antara Jakarta dan Paris. Dalam kunjungan yang sarat makna ini, Macron bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto, sebuah pertemuan yang tak hanya bersifat simbolik, tetapi juga strategis bagi kedua negara.
Sebagai pemimpin baru Indonesia, Prabowo Subianto menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan diplomasi global di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat, baik di kawasan Asia-Pasifik maupun Eropa. Kedatangan Macron, yang dikenal sebagai tokoh sentral dalam politik luar negeri Uni Eropa, memberi sinyal bahwa Prancis melihat Indonesia sebagai mitra penting di kawasan.
Pertemuan ini kemungkinan besar membahas isu-isu strategis seperti kerja sama pertahanan, perdagangan bilateral, dan transisi energi hijau. Tidak bisa dipungkiri bahwa Prancis memiliki kepentingan dalam memperluas pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik, sementara Indonesia membutuhkan mitra kuat untuk memperkuat posisi ekonominya serta modernisasi militer yang selama ini menjadi prioritas Prabowo sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Namun, opini publik pun layak memberi catatan kritis. Hubungan yang terlalu condong pada kepentingan jangka pendek, seperti pembelian alutsista atau investasi yang tak berkelanjutan, bisa berujung pada ketergantungan yang tidak sehat. Pemerintahan Prabowo harus mampu menempatkan kepentingan nasional di atas segalanya dan memastikan bahwa kerja sama ini bersifat saling menguntungkan, transparan, dan memiliki dampak jangka panjang yang positif bagi rakyat.
Diplomasi yang dijalankan Prabowo dalam pertemuan ini juga akan menjadi cerminan awal dari arah kebijakan luar negerinya ke depan. Apakah Indonesia akan tampil lebih aktif dalam percaturan global atau justru menjadi penonton dalam dinamika internasional, akan sangat ditentukan oleh bagaimana ia membangun hubungan strategis seperti dengan Prancis.
Singkatnya, kunjungan Macron bukan sekadar agenda protokoler. Ia adalah ujian awal sekaligus peluang emas bagi Prabowo untuk menunjukkan bahwa Indonesia siap memainkan peran lebih besar di panggung dunia.