Walikota Munafri Apresiasi Dukungan Umat Buddha dalam Gerakan Lingkungan Berbasis Biopori

- Jurnalis

Minggu, 26 Oktober 2025 - 20:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin sesaat setelah peluncuran Gerakan Bioberkah (Biopori Mengubah Sampah Jadi Berkah) yang digagas Permabudhi Kota Makassar

Foto: Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin sesaat setelah peluncuran Gerakan Bioberkah (Biopori Mengubah Sampah Jadi Berkah) yang digagas Permabudhi Kota Makassar

Makassar, allnatsar.id — Dukungan masyarakat terhadap program lingkungan Pemerintah Kota Makassar dibawah kepemimpinan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, terus menguat.

Hal itu tampak saat Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, didampingi Ketua TP PKK Makassar yang juga Ketua Dewan Lingkungan Hidup Makassar, Melinda Aksa meluncurkan Gerakan Bioberkah (Biopori Mengubah Sampah Jadi Berkah) yang digagas Permabudhi Kota Makassar di Vihara Vimalakirti, Minggu (26/10/2025).

Gerakan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah dan komunitas keagamaan dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat terhadap lingkungan, khususnya pengelolaan sampah.

Munafri menyampaikan apresiasi tinggi kepada umat Buddha di Makassar yang ikut mendukung gerakan lingkungan hidup melalui penerapan biopori dan pengolahan sampah organik.

Ia menilai langkah tersebut sejalan dengan arah kebijakan Pemkot Makassar yang menempatkan pengelolaan sampah dari sumbernya yaitu rumah tangga sebagai program prioritas.

“Saya senang melihat masyarakat bergerak sendiri, seperti yang dilakukan oleh Permabudhi hari ini. Artinya, kesadaran mulai tumbuh. Pemerintah bisa membuat aturan, tapi perubahan hanya terjadi kalau masyarakat mau ikut bergerak,” ujarnya.

Munafri menjelaskan, Pemerintah Kota saat ini tengah mengembangkan sistem pengelolaan sampah terintegrasi di setiap RT/RW. Dalam sistem ini, tidak hanya biopori, warga didorong untuk memiliki, teba, dan eco-enzyme di lingkungan masing-masing.

Sehingga, dengan dukungan masyarakat, tanggung jawab Ketua RT/RW ke depan tak hanya soal administrasi warga, tetapi juga memastikan sistem pengelolaan sampah berjalan di wilayahnya.

Baca Juga :  Munafri –Aliyah Kompak Hadiri Puncak HUT ke-49 KKSS, Tegaskan Membangun Makassar untuk Indonesia

“Setiap RT nanti harus punya sistem pengelolaan sampahnya sendiri. Harus ada biopori, TEBA, dan pemisahan sampah rumah tangga. Ini harga mati. Karena dari situlah keseimbangan lingkungan dimulai,” tegasnya.

Munafri juga menguraikan arah besar program lingkungan Makassar menuju kota zero waste pada tahun 2027. Ia menargetkan akan lahir ribuan rumah tangga mandiri sampah, di mana masyarakat tidak lagi bergantung sepenuhnya pada TPA Antang, melainkan mengelola sampahnya sendiri menjadi produk bermanfaat seperti pupuk organik, maggot, atau cairan eco-enzyme.

“Kami ingin memberi penghargaan untuk rumah tangga zero waste. Bukan lagi sekadar gerakan komunitas, tapi gaya hidup baru warga Makassar. Kalau ini jalan, beban TPA bisa berkurang drastis dan kota kita akan semakin bersih,” jelasnya.

Selain berfungsi mengurai sampah, lanjut Munafri, sistem biopori juga berperan besar mencegah banjir dengan mempercepat resapan air ke tanah. Sementara itu, hasil olahan sampah seperti pupuk dan eco-enzyme dapat digunakan untuk urban farming, yang tengah dikembangkan pemerintah di dua lokasi percontohan.

“Kita ingin menunjukkan bahwa bertani tidak harus di desa. Kota juga bisa. Dari sisa dapur bisa jadi pupuk, dari biopori bisa menumbuhkan tanaman, dari maggot bisa jadi pakan ikan dan ayam. Semua punya nilai ekonomi,” ujar Munafri.

Lebih jauh, Ia menyampaikan keberhasilan Pemkot Makassar yang tidak termasuk dalam 336 daerah darurat sampah nasional berdasarkan keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ia menyebut capaian ini sebagai bukti nyata hasil intervensi Pemkot bersama masyarakat dalam menangani persoalan sampah secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Peringati Maulid, Wali Kota Munafri Serukan Keteladanan Rasulullah

Sementara itu, Ketua Permabudhi Kota Makassar, Suzanna, menyampaikan bahwa gerakan Bioberkah menjadi bentuk sukacita dukungan umat Buddha terhadap program pemerintah.

Sebanyak 1.000 pipa biopori akan dibagikan kepada umat Buddha di seluruh vihara di Makassar, dengan 120 pipa pertama diserahkan secara simbolis pada kegiatan tersebut.

“Kami ingin berkontribusi untuk Makassar yang lebih bersih. Mungkin kelihatannya sederhana, tapi ini langkah spiritual untuk belajar ‘lebih repot’ demi masa depan yang lebih baik. Gerakan ini juga menjadi cara kami menyatukan berbagai aliran umat Buddha melalui semangat peduli lingkungan,” jelas Suzanna.

Ia menambahkan, apa yang dilakukan umat Buddha hari ini merupakan bentuk dukungan nyata masyarakat terhadap kebijakan Pemkot Makassar. Gerakan Bioberkah diharapkan menjadi bagian dari rantai perubahan besar menuju kota yang tidak hanya bersih, tetapi juga mandiri dan lestari.

Berita Terkait

Dinas Penataan Ruang Kota Makassar Gelar Sosialisasi Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk Tingkatkan Keamanan Bangunan
Makassar Mantapkan Program Rutin Pemenuhan Kebutuhan Dasar Kelompok Rentan
Ratusan SD di Makassar Kompak Olah Sampah Jadi Eco Enzym pada Momentum Hari Guru 2025
Erwin Aksa bicara Politik Tengah di UIN Alauddin Makassar
Wujud Makassar Menuju Kota Inklusif, Pemkot Siapkan Quota PJLP untuk Penyandang Disabilitas
Makassar Majukan Program Lansia Berdaya, Wali Kota Appi Apresiasi Kader KB Sebagai Garda Terdepan
Srikandi APPI dan DP3A Makassar Perkuat Kerja Sama Perlindungan Perempuan dan Anak
Citra Land dan Bank Sulselbar Nyatakan Dukungan Penuh terhadap Program Pemkot Makassar
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:47 WIB

Dinas Penataan Ruang Kota Makassar Gelar Sosialisasi Sertifikat Laik Fungsi (SLF) untuk Tingkatkan Keamanan Bangunan

Selasa, 2 Desember 2025 - 19:46 WIB

Makassar Mantapkan Program Rutin Pemenuhan Kebutuhan Dasar Kelompok Rentan

Selasa, 2 Desember 2025 - 19:38 WIB

Ratusan SD di Makassar Kompak Olah Sampah Jadi Eco Enzym pada Momentum Hari Guru 2025

Senin, 24 November 2025 - 19:37 WIB

Erwin Aksa bicara Politik Tengah di UIN Alauddin Makassar

Sabtu, 22 November 2025 - 07:46 WIB

Wujud Makassar Menuju Kota Inklusif, Pemkot Siapkan Quota PJLP untuk Penyandang Disabilitas

Berita Terbaru