Makassar, allnatsar.id — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan Lorong Pengendali Stunting (LOPIS) yang dilaksanakan di ruang Kepala Dinas PP dan KB Makassar, Senin (3/11/2025).
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (Bidang KS) bersama para Kepala UPT KB di tingkat kecamatan. Monev tersebut bertujuan untuk mengevaluasi capaian pelaksanaan program LOPIS sekaligus merumuskan langkah strategis pengendalian stunting berbasis keluarga di seluruh wilayah Kota Makassar.
Program LOPIS sendiri merupakan inovasi lokal DPPKB Makassar yang mendukung percepatan penurunan stunting melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat lorong (gang). Melalui pendekatan ini, kader KB, PKK, dan tokoh masyarakat dilibatkan secara aktif dalam melakukan edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, dan pendampingan keluarga berisiko stunting.
Dalam arahannya, Kepala DPPKB Kota Makassar, Drs. A. Irwan Bangsawan, M.Si, menegaskan pentingnya sinergi antar unit kerja dan konsistensi pelaporan dalam memperkuat upaya pencegahan stunting.
“Program LOPIS bukan hanya simbol kegiatan, tetapi merupakan gerakan nyata yang melibatkan masyarakat untuk menciptakan keluarga sehat dan anak-anak yang tumbuh optimal,” ujarnya.
Kadis PP dan KB juga menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif lintas sektor, seperti kerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Kelurahan dalam memastikan intervensi gizi dan layanan keluarga berjalan efektif.
Melalui kegiatan monitoring ini, DPPKB Makassar berharap dapat memperkuat mekanisme evaluasi berbasis data serta menindaklanjuti hasil di lapangan untuk meningkatkan efektivitas program pengendalian stunting di tingkat keluarga dan lorong.







