Makassar, allnatsar.id – Di ruang rapat Komisi D DPRD Kota Makassar, percakapan berlangsung serius. Para legislator berbincang dengan pejabat Dinas Pendidikan, membedah satu per satu program yang menyangkut hajat hidup ribuan pelajar di ibu kota Sulawesi Selatan.
Di tengah diskusi itulah, satu kabar mencuat: seragam sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP akan resmi bergulir tahun ini.
Kabar itu datang dari mulut Muchlis Misbah, anggota Komisi D yang juga legislator Partai Hanura. Dengan nada optimis, ia menyebut program ini sebagai langkah konkret Pemerintah Kota Makassar dalam meringankan beban ekonomi keluarga dan mempertegas komitmen di sektor pendidikan.
Menurut data yang diterimanya dari Plt Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Andi Bukti Djufrie, program seragam gratis ini akan menjangkau 314 sekolah dasar dan 55 sekolah menengah pertama. Total anggaran yang disiapkan tak main-main: Rp18 miliar.
Bagi Muchlis, seragam sekolah bukan hanya atribut belajar, melainkan simbol keadilan sosial.
“Tidak semua orang tua punya kemampuan ekonomi yang sama. Apalagi ketika tahun ajaran baru tiba, seragam baru menjadi beban tersendiri,” ujarnya, Kamis, 10 April 2025.
Gagasan ini memang bukan hal baru dalam wacana kebijakan pendidikan. Namun di masa kepemimpinan Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham, janji itu ditarik dari dokumen visi-misi ke arena kebijakan nyata.
Pemerintah Kota ingin menghadirkan pendidikan yang tak sekadar gratis di atas kertas, tapi juga terasa nyata dalam keseharian murid dan orang tuanya.
Langkah ini dipandang sebagai salah satu strategi untuk mengurangi angka putus sekolah, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri siswa dari keluarga prasejahtera yang kerap merasa tersisih di tengah hiruk-pikuk sekolah negeri yang makin kompetitif. (*)







