Makassar, 20 Agustus 2025, allnatsar.id — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar tengah menyelenggarakan Pelatihan Dasar Manajemen Bencana pada 19–23 Agustus 2025. Sebanyak 49 peserta terlibat dalam kegiatan ini dengan tujuan memperdalam pemahaman dasar sekaligus meningkatkan keterampilan aparatur dalam menghadapi potensi bencana di wilayah perkotaan.
Pada hari kedua, peserta menjalani pre-test yang dipandu evaluator sebagai tolok ukur pemahaman awal. Setelah itu, mereka mendapatkan materi dari fasilitator Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) BNPB melalui sesi interaktif, baik secara daring maupun tatap muka.
Kepala Pusdiklat PB BNPB, Dr. Kheriawan, S.Pd.I., M.M., yang hadir secara virtual, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan bencana. Ia menekankan tiga hal pokok: penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama; pelatihan ini melatih kesiapan individu agar tidak menjadi korban; serta perlindungan masyarakat harus berlangsung sejak tahap kesiapsiagaan, masa tanggap darurat, hingga fase pemulihan.
Pelatihan ini dirancang bukan hanya berbasis teori, tetapi juga praktik lapangan. Mulai hari ketiga, peserta akan mendalami berbagai topik strategis, antara lain manajemen darurat, pemulihan pascabencana, pengelolaan logistik dan peralatan, komunikasi serta data kebencanaan, hingga kerja sama multipihak baik nasional maupun internasional. Evaluasi akan ditutup dengan post-test untuk mengukur peningkatan kompetensi.
Komitmen Tingkatkan SDM BPBD Makassar
Melalui program ini, BPBD Kota Makassar menegaskan komitmennya dalam memperkuat kualitas personel agar mampu merespons bencana dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi. Selain kurikulum Pusdiklat PB, turut hadir fasilitator dari BPSDMD Sulawesi Selatan yang menyajikan materi tentang Dinamika Kelompok, Tim Efektif, dan Etika Organisasi.
Pembekalan Inovasi AGANGTA
Sebagai penutup, peserta akan dibekali praktik Strategi Hypno-resilience untuk relawan dan korban bencana yang dipandu oleh praktisi hypnotherapy bersertifikat dari Komunitas Mind-Care Indonesia. Sesi ini juga menjadi pintu masuk bagi implementasi inovasi AGANGTA, program pendampingan trauma healing yang saat ini tengah diinkubasi bersama BRIDA Makassar. Inovasi tersebut diharapkan memperkuat efektivitas layanan rekonstruksi dan rehabilitasi BPBD melalui pendekatan kolaboratif.