Konawe, allnatsar.id – Dalam momentum peringatan Hari Buku Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional, komunitas Ruang Buka Konawe menyelenggarakan kegiatan LiteraTalk sebagai ruang refleksi dan dialog mengenai peran komunitas literasi di tengah derasnya arus informasi digital.
Acara ini berlangsung pada 20 Mei 2025, bertempat di Rans Café, Unaaha, dan diikuti oleh sekitar 50 peserta yang berasal dari berbagai komunitas literasi aktif di Sulawesi Tenggara.
Beberapa komunitas yang turut ambil bagian di antaranya Jejak Konawe, Author Sultra, Reading Fellash, Kawan Inspirasi Kendari, Ruang Seni Konawe, Konawe English Course, serta sejumlah Guru Penggerak.
Pertemuan ini menjadi wadah yang inklusif dan dinamis, di mana para pegiat literasi saling berbagi pengalaman, cerita inspiratif, serta tantangan dalam menjaga semangat literasi di tengah dinamika zaman.
Dengan mengangkat tema:
“Komunitas Literasi — Masih Relevan atau Tinggal Kenangan?”,
LiteraTalk mendorong peserta untuk berpikir kritis terhadap eksistensi dan relevansi komunitas literasi di era digital.
Sejumlah pertanyaan penting pun mengemuka, seperti:
-
Masihkah komunitas literasi dibutuhkan ketika informasi bisa diakses secara instan?
-
Apa yang bisa dilakukan agar semangat membaca dan menulis tetap hidup dan berpengaruh?
Untuk memperkaya diskusi, hadir dua narasumber utama:
-
Dr. Ramis Rauf, S.S., M.A (@ramisrauf) – akademisi dan pemerhati literasi
-
Rizal Adi Saputra, S.T., M.Kom (@chalriz) – praktisi teknologi sekaligus edukator digital
Keduanya menyampaikan pandangan inspiratif tentang pentingnya literasi dalam membentuk masyarakat yang kritis, adaptif, dan mampu menjawab tantangan zaman.
Melalui LiteraTalk, Ruang Buka Konawe berharap kegiatan ini dapat menjadi titik temu dan titik tolak—untuk memperkuat kolaborasi, menyalakan semangat literasi, dan memastikan gerakan ini tetap hidup sebagai bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat.