Harga Minyak Terjun Bebas Usai Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Pasar Takut Tapi Tetap Berharap Damai

- Jurnalis

Selasa, 24 Juni 2025 - 08:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, allnatsar.id — Harga minyak dunia mengalami penurunan tajam setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al-Udeid milik Amerika Serikat (AS) di Qatar. Meski menimbulkan ketegangan baru di kawasan Timur Tengah, absennya korban jiwa dalam insiden tersebut justru memunculkan harapan pasar akan adanya peluang deeskalasi konflik.

Dikutip dari CNBC, Selasa (24/6/2025), harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak berjangka anjlok US$ 5,33 atau 7,22%, ditutup pada level US$ 68,51 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent sebagai acuan global juga merosot tajam sebesar US$ 5,53 atau 7,18%, berakhir di US$ 71,48 per barel. Ini merupakan level harga terendah sejak 13 Juni, saat Israel memulai serangan militernya ke wilayah Iran.

Baca Juga :  Munafri–Aliyah dan Ketua TP PKK, Hadiri Upacara Kemerdekaan ke-80 RI di Tingkat Provinsi Sulsel

Serangan Iran ini merupakan respons terhadap serangan udara AS yang menghantam salah satu situs nuklir paling vital milik Iran pada akhir pekan lalu. Pemerintah Qatar mengonfirmasi bahwa serangan rudal Iran menargetkan fasilitas militer AS, namun berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Qatar, dan tidak menyebabkan korban jiwa ataupun kerusakan besar.

Sebelumnya, harga minyak sempat melonjak pada Minggu malam ketika AS secara resmi menyatakan keterlibatannya dalam kampanye militer Israel terhadap Iran. Harga Brent bahkan sempat menembus angka US$ 80 per barel, naik lebih dari 5%, sebelum akhirnya terjun kembali ke bawah US$ 72.

Baca Juga :  Wujudkan Smart Governance, Kominfo Makassar Gelar Bimtek Arsitektur SPBE Terpadu

Analis pasar menyebut penurunan harga ini sebagai reaksi atas sentimen bahwa konflik mungkin tidak akan berkembang lebih jauh. “Tidak adanya korban dan keberhasilan pertahanan Qatar menahan serangan Iran membuat investor menilai situasi masih terkendali,” kata seorang analis energi dari New York.

Namun demikian, gejolak di pasar komoditas diprediksi masih akan berlanjut, terutama jika konflik memanas kembali atau jika terjadi serangan balasan. Para pelaku pasar kini mengawasi dengan ketat setiap pernyataan dari pihak Iran, AS, Israel, dan negara-negara Teluk lainnya.

Meski tensi geopolitik masih tinggi, harapan akan solusi diplomatik yang bisa meredakan krisis menjadi faktor utama yang saat ini menahan harga minyak dari lonjakan ekstrem.

Berita Terkait

Prabowo Lantik Jimly Asshiddiqie Jadi Ketua Komisi Reformasi Polri
Ribuan Peserta Siap Padati Jalan Santai HUT KORPRI dan HUT Kota ke-418, Ini Rutenya
MCH Makassar di Nusantara Resmi Berdiri: Wujud Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Dari Redaksi Detik Nasional, Appi Tekankan Transformasi Kebersihan, Dari Darurat Sampah ke Ekonomi
HUT Kota Makassar 2025: Momentum Hadirkan Pemerintah di Tengah Masyarakat
Munafri-Aliyah Tegaskan Komitmen Penguatan UMKM sebagai Pilar Ekonomi Rakyat
BPPMDDT Makassar dan BNN Sulsel Bersinergi Wujudkan “Desa Bersinar”, Bebas dari Narkotika
DPPKB Kota Makassar Gelar Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan BOKB/DAK Tahun 2025
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 20:24 WIB

Prabowo Lantik Jimly Asshiddiqie Jadi Ketua Komisi Reformasi Polri

Jumat, 7 November 2025 - 16:22 WIB

Ribuan Peserta Siap Padati Jalan Santai HUT KORPRI dan HUT Kota ke-418, Ini Rutenya

Jumat, 7 November 2025 - 16:18 WIB

MCH Makassar di Nusantara Resmi Berdiri: Wujud Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah

Jumat, 7 November 2025 - 06:28 WIB

Dari Redaksi Detik Nasional, Appi Tekankan Transformasi Kebersihan, Dari Darurat Sampah ke Ekonomi

Jumat, 7 November 2025 - 05:39 WIB

HUT Kota Makassar 2025: Momentum Hadirkan Pemerintah di Tengah Masyarakat

Berita Terbaru