Sinergi Kampus–Pemerintah, Munafri Tawarkan Kolaborasi Ciptakan Solusi Lingkungan Makassar

- Jurnalis

Kamis, 18 September 2025 - 19:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat memaparkan strategi Kota Mulia di forum Eastern Indonesia Saintek Summit (EISS) 2025 di UIN Alauddin Makassar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat memaparkan strategi Kota Mulia di forum Eastern Indonesia Saintek Summit (EISS) 2025 di UIN Alauddin Makassar.

MAKASSAR, allnatsar.id – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, memacu semangat ratusan mahasiswa untuk ikut berperan aktif dalam membangun kota. Dalam forum Eastern Indonesia Saintek Summit (EISS) yang digelar Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar di Samata, Gowa, Kamis (18/9/2025).

Munafri memaparkan berbagai program unggulan lima tahun ke depan yang menjadi prioritas pemerintahannya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi kampus, pemerintah, dan dunia profesi demi mewujudkan visi “Kota Mulia Makassar sebagai Lokomotif Pembangunan Indonesia Timur”, sesuai tema kegiatan.

Di hadapan peserta, Munafri merinci langkah strategis mulai dari pengelolaan sampah modern, pengembangan urban farming untuk ketahanan pangan, hingga rencana besar pembangunan stadion yang diharapkan menjadi ikon baru kebanggaan warga Makassar.

Melalui kesempatan ini, Munafri mengajak mahasiswa menjadi mitra kritis sekaligus motor penggerak ide-ide inovatif, agar sinergi ilmu pengetahuan dan kebijakan pemerintah benar-benar menghadirkan dampak nyata bagi masa depan Makassar.

Di hadapan ratusan mahasiswa, Munafri memaparkan visi besar Makassar sebagai “Kota unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan” yang disokong tujuh misi strategis.

Baca Juga :  Pemkot Makassar Masuk 10 Kota Terbaik di Indonesia Dalam Hal Transformasi Digital

Appi menekankan bahwa Makassar memiliki posisi pintu gerbang Indonesia Timur dan historis sebagai kota bandar perdagangan, sekaligus pasar potensial dengan penduduk sekitar 1,4 juta jiwa.

“Potret persoalan kota tidak bisa dilihat parsial. Semua harus diurai menyeluruh, dari 15 kecamatan dan 153 kelurahan, termasuk satu kecamatan di wilayah kepulauan yang perlu perhatian khusus agar pembangunan fisik dan sumber daya manusianya setara,” ujarnya.

Munafri menekankan, pengelolaan sampah terintegrasi sebagai tantangan mendesak. TPA Antang saat ini menampung 1.000–1.200 ton sampah per hari, dengan ketinggian timbunan mencapai 17 meter.

“Jika tidak diintervensi dengan baik, dalam satu atau dua tahun, TPA ini akan penuh,” tegasnya.

Pemkot Makassar, lanjut Munafri, tengah menjalankan program rumah tangga tanpa sampah. Warga akan diwajibkan memilah sampah organik dan non-organik di tingkat RT/RW menggunakan komposter, biopori, eco-enzym, dan budidaya maggot.

Sampah plastik dikerjasamakan dengan industri daur ulang, sementara sampah organik diolah menjadi pupuk untuk mendukung urban farming.

Ia pun menantang mahasiswa UIN Alauddin untuk menciptakan prototipe insinerator ramah lingkungan bagi sampah residu seperti pembalut.

Baca Juga :  Pemkot Makassar Gandeng PKS, Fokus pada Sampah hingga Pendidikan

“Kalau ini bisa dibuat mahasiswa UIN, pemerintah kota siap menjadi pembeli pertama,” tuturnya.

Selain lingkungan, Munafri memaparkan berbagai program pengurangan beban rumah tangga. Pertama, Gratis pemasangan sambungan air PDAM dan pembebasan iuran air bagi warga miskin.

Kedua, Seragam sekolah gratis untuk siswa baru SD dan SMP guna meringankan pengeluaran keluarga. Serta ketiga, perluasan jaminan sosial, selain jaminan kecelakaan kerja dan kematian, tahun depan Pemkot menambah jaminan hari tua yang menarget 50 ribu pekerja rentan.

“Langkah ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat. Ini sangat berarti bagi keluarga berpenghasilan rendah,” ucapnya.

Munafri juga mengumumkan rencana monumental, pembangunan stadion sepak bola berkapasitas 15–20 ribu penonton di kawasan Biringkanaya.

Stadion ini diharapkan menjadi pusat interaksi sosial sekaligus penggerak ekonomi, terutama sektor UMKM. Ia menegaskan bahwa seluruh program tidak akan berhasil tanpa sinergi pemerintah, kampus, dan masyarakat.

“Saya hadir di kampus ini untuk mengajak mahasiswa mencipta, berinovasi, dan menjadikan ide-ide kita nyata. Kolaborasi adalah kunci agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tutup Appi.

Berita Terkait

Kurangi Angka Pengangguran di Makassar, Appi-Aliyah Lantik 6.936 Orang Jadi Pegawai PPPK
Demi Warga Terpencil, Wali Kota Munafri Jalan Kaki Tinjau Akses Jalan di Perbatan Makassar-Gowa
Pemkot Makassar Tegaskan Komitmen Jaga Ketahanan Pangan Lewat Gerakan Pangan Murah
DPRD Makassar Dorong Perbaikan Armada Sampah dan Fasilitas Kelurahan
Sidak Toko Modern, Ketua Komisi B DPRD Makassar Dorong Kemitraan dengan UMKM
DPRD Makassar Dukung QRIS, Ingatkan Pemkot soal Kesiapan Lapangan
Jelang Pemilihan RT/RW, DPRD Makassar Antisipasi Kecurangan dengan Membuka Posko
Komisi D DPRD Makassar Desak Revitalisasi Karebosi Dipercepat
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 06:57 WIB

Kurangi Angka Pengangguran di Makassar, Appi-Aliyah Lantik 6.936 Orang Jadi Pegawai PPPK

Kamis, 13 November 2025 - 06:56 WIB

Demi Warga Terpencil, Wali Kota Munafri Jalan Kaki Tinjau Akses Jalan di Perbatan Makassar-Gowa

Kamis, 13 November 2025 - 06:53 WIB

Pemkot Makassar Tegaskan Komitmen Jaga Ketahanan Pangan Lewat Gerakan Pangan Murah

Kamis, 13 November 2025 - 00:44 WIB

DPRD Makassar Dorong Perbaikan Armada Sampah dan Fasilitas Kelurahan

Kamis, 13 November 2025 - 00:40 WIB

Sidak Toko Modern, Ketua Komisi B DPRD Makassar Dorong Kemitraan dengan UMKM

Berita Terbaru